×

Viral! Pendaki Ilegal Gunung Gede Disuruh Minta Maaf di Medsos

GeNews.co.id – Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) kembali menindak tegas para pendaki ilegal yang nekat naik ke kawasan Gunung Gede meski jalur pendakian tengah ditutup sementara.

Selama masa penutupan 10 hari, petugas berhasil menurunkan 36 pendaki ilegal yang mayoritas berasal dari wilayah Jabodetabek, Sukabumi, dan Bandung. Penutupan ini sendiri dilakukan sejak 13 Oktober 2025 dengan alasan pemulihan ekosistem dan pembersihan jalur dari tumpukan sampah yang ditinggalkan para pendaki sebelumnya.

Sanksi Berat Bagi Pendaki Ilegal: Denda dan Sanksi Sosial

Menurut Humas Balai Besar TNGGP, Agus Deni, para pelanggar dijatuhi sanksi membayar lima kali lipat dari tarif resmi pendakian. Tak hanya itu, mereka juga diwajibkan membuat video permintaan maaf di media sosia. Sebagai bentuk sanksi sosial dan pembelajaran bagi pendaki lain agar tidak meniru tindakan pendaki ilegal serupa.

“Setelah mereka membuat mendapatkan edukasi dan mereka diminta memebuat surat pernyataan mengenai pendakian, para pendaki ilegal dipulangkan ke kota asal mereka. Sebagian besar berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama,” ujar Agus dalam keterangannya, Minggu (26/10/2025).

Petugas juga memberikan peringatan keras: bagi yang kembali melakukan pelanggaran, larangan mendaki di seluruh taman nasional di Indonesia selama dua hingga lima tahun bisa diterapkan.

Pengawasan dan Edukasi Diperketat

Untuk mencegah kejadian serupa, pihak TNGGP meningkatkan patroli di jalur-jalur tidak resmi. Terutama di sekitar pintu masuk Gunung Putri, yang kerap dijadikan jalur alternatif oleh pendaki ilegal. Petugas juga melibatkan masyarakat sekitar untuk ikut mengawasi dan melaporkan aktivitas mencurigakan di sekitar kawasan hutan. Selain itu, sosialisasi mengenai penutupan pendakian terus dilakukan melalui berbagai kanal media sosial resmi agar informasi dapat menjangkau semua calon pendaki.

Fokus pada Pemulihan Alam

Agus menegaskan, penutupan jalur pendakian ini murni dilakukan untuk memulihkan kondisi alam Gunung Gede yang sempat mengalami penurunan kualitas lingkungan. Akibat meningkatnya jumlah pendaki. “Kami ingin jalur pendakian bersih kembali, vegetasi pulih, dan ekosistem terjaga,” ujarnya.
Pihak TNGGP belum menentukan kapan pendakian akan kembali dibuka, karena keputusan itu bergantung pada hasil evaluasi kondisi ekosistem dan kesiapan jalur.

Pesan bagi Pendaki

Kasus ini menjadi peringatan bagi para pendaki untuk selalu mematuhi aturan dan menghormati alam. Mendaki secara resmi dan jangan menjadi pendaki ilegal hal ini bukan hanya soal izin. Tetapi juga tanggung jawab moral untuk menjaga kelestarian gunung yang menjadi kebanggaan bersama.

Anda Mungkin Telah Melewatkannya