Tragedi Pagi: Pejabat SKK Migas Tewas Tabrak TransJakarta Saat Gowes

Genews.co.id -Sebuah insidenkecelakaan tragis di daerah Sudirman, Jakarta Pusat, pagi tadi. Hudi Dananjoyo Suryodipuro, pejabat tinggi di SKK Migas, menghembuskan napas terakhirnya setelah sepedanya menabrak bus TransJakarta. Kejadian ini bukan hanya menyayat hati keluarga, tapi juga mengingatkan kita pada risiko di jalan raya yang kadang luput dari perhatian. Sumber:tempo.co​

Dini pagi, sekitar pukul 06.00 WIB, Hudi sedang menjalankan rutinitas gowesnya dari selatan menuju utara di Jalan Jenderal Sudirman. Bus listrik TransJakarta sedang berhenti di Halte Karet untuk mengangkut penumpang, dan tiba-tiba sepeda milik korban menghantam bagian belakangnya.

Siapa Hudi, Pesepeda Rajin yang Raib Selamanya

Benturan yang sangat keras membuat Hudi terpental, bagian kepalanya remuk, dan nyawanya sudah tidak tertolong lagi di tempat kejadian. Polisi langsung mengamankan lokasi, sementara saksi-saksi masih kaget melihat banyak darah yang berceceran di aspal.​

Hudi Dananjoyo Suryodipuro, 48 tahun adalah seorang yang menjabat sebagai Vice President Sekretaris SKK Migas, ia dikenal pekerja keras di balik layar industri migas nasional. Tapi saat di luar kantor, pria ini hobi sekali berolahraga sepeda setiap pagi sebelum mulai hari. menurut teman-teman korban gowes adalah cara dia jaga stamina di tengah rutinitas padat. ​

Tak lama setelah kejadian tersebut, TransJakarta pun angkat bicara. Mereka mengkonfirmasi bahwa busnya telah diamankan polisi, dan kasus sudah langsung diserahkan ke pihak berwajib. SKK Migas juga berduka cita dalam-dalam, janji dukung keluarga korban sepenuhnya. “Kami kehilangan saudara yang berdedikasi,” ujar perwakilan perusahaan. Gestur ini patut diapresiasi, meski pertanyaan soal keamanan halte masih menggantung.​

Penyelidikan Masih Gelap, Faktor Apa yang Berperan?

Polisi Lantas Polda Metro Jaya buru-buru selidiki. Kecepatan sepeda Hudi disebut sekitar 40 km/jam, tapi apakah bus benar-benar diam dulu? Kondisi jalan pagi buta, atau kelalaian pesepeda? Semua masih misteri. Sepeda korban akan diserahkan ke keluarga, sementara bus jadi saksi bisu. Harapannya, hasil autopsi dan rekaman CCTV bongkar fakta secepatnya.​

Pelajaran Berharga dari Kecelakaan Mematikan Ini

Tragedi ini jadi tamparan keras buat kita semua. Gowes memang sehat, tapi jalan raya bukan trek pribadi. Pengendara kendaraan besar harus ekstra hati-hati di halte, sementara pesepeda wajib pakai helm dan patuhi aturan. Semoga kasus Hudi tak berulang, dan pemerintah percepat infrastruktur ramah sepeda di ibu kota. Turut berduka untuk keluarga dan rekan kerjanya—semoga arwahnya husnul khotimah.

Anda Mungkin Telah Melewatkannya