Eksportir Gambir Sumbar Kirim 27 Ton ke India, Pemerintah Dorong Hilirisasi
Genews.co.id -Provinsi Sumatera Barat kembali mengirimkan 27 ton gambir ke India. Hal ini sebagai bagian dari upaya memperkuat sektor ekspor komoditas unggulan daerah tersebut. Pelepasan ekspor ini dilakukan langsung oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso bersama Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah. Acara ini berlangsung di Kota Padang pada Selasa, 18 November 2025. Nilai ekspor senilai sekitar Rp1,7 miliar ini telah menjadi momentum. Mendorong pengolahan atau hilirisasi gambir agar tidak hanya bergantung pada pasar satu negara dan bentuk produk mentah.
Kunci Hilirisasi untuk Memperkuat Nilai Tambah

Mendag Budi Santoso menegaskan bahwa kunci agar gambir Sumbar dapat bersaing di pasar dunia adalah dengan melakukan hilirisasi, atau pengembangan produk turunannya. Selama ini gambir yang banyak tumbuh di daerah Lima Puluh Kota dan Pesisir Selatan. Dan diekspor ke India dalam bentuk ekstrak, sementara India mengolahnya kembali menjadi produk pewarna tekstil, obat-obatan, hingga kosmetik. Dengan hilirisasi, Indonesia berpotensi menghasilkan produk jadi seperti sabun, kopi gambir, produk kecantikan, dan kesehatan yang memiliki nilai jual lebih tinggi dan pasar yang lebih luas.
Diversifikasi Pasar dan Tantangan Regulasi Harga

Saat ini, sekitar 80 persen ekspor gambir Sumatera Barat masih mengandalkan pasar India. hal ini tentu membuat ketergantungan tinggi terhadap satu tujuan negara yang cukup rentan terhadap dinamika global. Selain itu, belum ada regulasi harga yang jelas sehingga harga gambir lebih ditentukan oleh kondisi pasar dan permintaan pembeli. Pemerintah tengah mengkaji opsi pemberian kode HS khusus untuk produk turunan gambir agar daya saingnya semakin kuat di pasar internasional. Upaya perluasan pasar juga didukung melalui perjanjian dagang dengan berbagai negara. Sementara program Kementerian Perdagangan memfasilitasi UMKM agar dapat menembus pasar ekspor secara lebih luas.


