Simbol Persaudaraan Sri Sultan Hamengkubuwono X Melayat
GeNews.co.id – Sri Sultan Hamengkubuwono X Melayat Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Selasa (4/11/2025). Sebagai pemberian penghormatan terakhir atas wafatnya Sultan Paku Buwono XIII. Kedatangan Sultan Yogyakarta itu menjadi sorotan publik, karena selain melayat, ia juga membawa pesan kebersamaan dan persaudaraan antar dua keraton besar di Pulau Jawa.
Sultan HB X tiba bersama rombongan keluarga dan abdi dalem, dan disambut dengan tata cara adat oleh pihak Keraton Surakarta. Dalam pernyataannya, Sultan menyampaikan belasungkawa mendalam atas berpulangnya PB XIII.
Dianggapnya sebagai sosok penjaga warisan budaya dan panutan bagi masyarakat Jawa. “Beliau merupakan tokoh budaya yang sudah banyak berkontribusi untuk menjaga nilai-nilai adat dan tradisi di bumi Jawa. Kami datang sebagai bentuk penghormatan sekaligus solidaritas,” ujar Sultan di sela kunjungannya.
Simbol Penghormatan dari Yogyakarta

Sebagai bentuk penghormatan, Keraton Yogyakarta menunda seluruh kegiatan budaya dan hiburan selama tiga hari. Termasuk penabuhan gamelan serta pertunjukan wisata tradisional di kompleks keraton. Keputusan ini diambil untuk menghormati masa berkabung di Surakarta, yang merupakan tradisi turun-temurun antara kedua keraton.
Sultan menjelaskan, “Dalam adat kami, ketika keluarga keraton di tempat lain berduka, maka segala bentuk keramaian dihentikan sementara. Ini bukan sekadar simbol, tetapi juga wujud penghormatan dan empati.”
Dalam kesempatan yang sama, Sultan HB X juga menyinggung pentingnya regenerasi kepemimpinan di lingkungan keraton agar tradisi dan nilai budaya tetap hidup di tengah modernisasi. Ia berharap penerus PB XIII dapat meneruskan semangat pelestarian budaya Jawa serta memperkuat hubungan baik antara Surakarta dan Yogyakarta. “Regenerasi itu penting agar keraton tidak hanya menjadi simbol sejarah, tetapi juga terus hidup dalam kehidupan masyarakat,” ucap Sultan.
Makna Historis dan Kebersamaan Sri Sultan Hamengkubuwono X Melayat

Kehadiran Sri Sultan HB X di masa berkabung ini memiliki makna lebih dalam dari sekadar kunjungan duka. Momen Sri Sultan Hamengkubuwono X Melayat tersebut memperlihatkan eratnya hubungan kultural antara dua pusat kebudayaan Jawa yang memiliki akar sejarah panjang. Bagi masyarakat, kunjungan Sultan menjadi pengingat bahwa nilai-nilai kesopanan, gotong royong, dan saling menghormati masih menjadi pondasi kuat dalam kehidupan budaya Nusantara.


