Menguak Segel Gudang Beras Impor Ilegal 250 Ton di Sabang: Ancaman Tegas dan Konflik Legalitas

GeNews.co.id -Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengambil langkah tegas dengan menyegel satu gudang di Sabang, Aceh, setelah menemukan bukti 250 ton beras impor dari Thailand bisa masuk tanpa izin pemerintah pusat.

Beras ilegal ini dikabarkan telah tiba pada 16 November 2025 dan dibongkar ke gudang perusahaan pada 22 November. Padahal rapat koordinasi izin impor baru dilakukan pada 14 November, menimbulkan dugaan adanya perencanaan yang disengaja. Penyegelan ini dilakukan dengan cepat dan melibatkan aparat kepolisian, TNI, dan pengawasan ketat agar beras tidak menyebar ke pasar luas

Ancaman Pemecatan dan Sikap Tegas Pemerintah

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tidak main-main dalam menegakkan hukum. Ia mengancam akan memecat pejabat Kementerian Pertanian yang terbukti meloloskan impor ilegal tersebut. Ia juga menegaskan bahwa kebijakan Presiden Prabowo Subianto melarang impor beras saat stok nasional melimpah, dengan alasan menjaga stabilitas pangan. Gerak cepatnya hingga menghentikan perawatan medis demi menyatukan situasi yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam anggota pelanggaran ini

Perbedaan Pandangan soal Legalitas Impor

Konflik ini terjadi karena muncul pihak Bea Cukai Aceh dan Dewan Kawasan Sabang menganggap impor beras ini sah dan sesuai prosedur. Mengingat Sabang sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas berdasarkan UU Nomor 37 Tahun 2000. Amran menekankan bahwa meskipun sabang adalah merupakan kawasan perdagangan bebas, impor harus tetap mematuhi kebijakan pemerintah pusat dan harus mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Pertanian.

Dugaan kebocoran izin impor yang tidak sesuai dengan aturan pusat menimbulkan ketegangan dalam penegakan hukum dan pengawasan pangan nasional. Ia juga menyebut dugaan impor serupa ada di Batam, akan tetapi hal ini masih belum terkonfirmasi. Pemerintah memastikan stok beras nasional aman dan akan diperkirakan mencapai titik tertinggi menjelang akhir tahun ini.