“Prabowo Tegaskan Ekonomi Inklusif dan Strategi Kemitraan di APEC 2025”
Genews.co.id – Presiden Prabowo di hadapan 21 pemimpin negara anggota APEC menyatakan perang akan keserakahan ekonomi. Pernyataan ini diserukan Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan. Dan juga Prabowo mengajak agar seluruh anggota APEC mendorong pertumbuhan ekonomi yang baik dan berkeadilan sosial.Â
Perang Melawan Keserakahan Ekonomi di APEC

Prabowo menegaskan dalam pidatonya tersebut bahwa sangat penting untuk menangani praktik korupsi, penipuan, dan ekonomi tersembunyi antar lintas negara. Dan Ini juga tentunya akan merugikan stabilitas dan kesejahteraan kawasan Asia-Pasifik.
Prabowo mencontohkan seperti upaya pemerintah Indonesia dalam operasional UMKM dan desa melalui transaksi digital. Transaksi digital untuk operasional UMKM ini telah mencapai satu juta pelaku usaha. Model yang dicontohkan Presiden Prabowo ini adalah sebagai model pembangunan ekonomi bagi masyarakat luas. Presiden Prabowo Subianto mendorong negara-negara APEC untuk memastikan manfaat investasi dan perdagangan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
Penguatan Strategi Kemitraan Indonesia-Korea Selatan

Proyek pesawat tempur KF-21 Boramae menjadi simbol kolaborasi strategis antara Indonesia dan Korea. Dan akan terus berlanjut dengan pembahasan teknis dan pendanaan. Hubungan erat kedua negara tidak hanya berlandaskan kepentingan ekonomi dan pelestarian, tetapi juga nilai historis yang mengakar pada Semangat Bandung tahun 1955 yang menekan kerja sama pragmatis dan strategi otonomi
Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung, kedua pemimpin sepakat memperkuat kemitraan di bidang ekonomi, kerajaan, dan kebudayaan. Presiden Prabowo juga mengapresiasi kontribusi Korea dalam pembangunan ekonomi Indonesia dan membuka peluang yang lebih luas untuk investasi dan kerjasama berkelanjutan.
Hal ini memperkuat komitmen Prabowo untuk mempromosikan ekonomi yang inklusif dan sehat, serta pengembangan jaringan global berdasarkan rasa saling menghormati dan kerja sama di kawasan Asia-Pasifik.


