Serangan Bom di India dan Pakistan, Mengancam Gencatan Senjata
Genews.co.id -Pengeboman terjadi di ibu kota india dan pakistan, pengeboman beruntun ini menewaskan 20 orang dalam rentang waktu 24 jam. Hal ini menandai pelanggaran keamanan yang paling serius di kedua kota tersebut. lebih dari satu dekade dan sangat mengkhawatirkan akan membuat permusuhan baru antar kedua belah pihak negara.
Dimulai dari ledakan mobil dekat benteng merah bersejarah delhi pada senin malam menewaskan delapan orang dan melukai dua puluh lainnya. Menurut penjelasan polisi beberapa jam kemudian ada seorang pengebom bunuh diri menyerang di luar pengadilan listrik Islamabad pada selasa sore , menewaskan dua belas orang dan melukai dua puluh tujuh orang.
Teroris Sedang Diselidiki

Ledakan itu terjadi hanya dalam beberapa jam setelah polisi menangkap beberapa orang termasuk dokter. Dan menyita 2900 kg bahan peledak yang terkait dengan kelompok militan Jaish-e-Mohammed yang berbasis di Pakistan. Polisi menduga ini mungkin serangan bunuh diri yang melibatkan Hyundai i20 yang diisi dengan amonium nitrat.
Untuk menyelidiki kasus ini, pihak berwenang polisi menggunakan Undang-Undang Anti Terorisme untuk menyelidiki ledakan di Delhi tersebut. Di Islamabad, Jamaat-Ul-Ahrar, sebuah faksi Taliban Pakistan, mengaku bertanggung jawab atas pengeboman di gedung pengadilan. Kelompok itu mengatakan serangan tersebut menargetkan “hakim, pengacara, dan pejabat yang melaksanakan putusan berdasarkan hukum Palestina yang tidak Islami.” Akan tetapi Taliban Pakistan, kelompok utama, membantah terlibat.
Tuduhan Lintas Batas

Shehbaz Sharif, Perdana menteri Pakistan menyalahkan “proksi teroris yang didukung India” atas serangan yang berada di kota Islamabad yang tidak memberikan bukti. Sedangkan Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, menyatakan negaranya dalam keadaan perang. Pernyataan ini untuk memperingatkan bahwa teroris telah mencapai jantung bangsa.
Shehbaz Sharif juga menuduh pemerintah Taliban Afghanistan membiarkan militan beroperasi di wilayahnya tersebut. Serangan kembar itu terjadi hanya dalam enam bulan setelah gencatan senjata yang ditengahi oleh Amerika Serikat. Gencatan senjata tersebut mengakhiri empat hari pertempuran sengit antara India dan Pakistan pada bulan Mei 2025. Konflik itu tercetus setelah serangan militan di Kashmir yang dikelola India menewaskan 26 wisatawan. Hal ini memicu serangan rudal di wilayah Pakistan. Dalam operasi Sindoor


