Krisis Dokter di Sumatera: Menkes Darurat Borong 300 Tenaga Medis dari TNI-Polri!
Genews.co.id -Banjir bandang ganas yang melanda Sumatera sejak awal Desember ini tak hanya merenggut nyawa, dan menghancurkan rumah penduduk, tetapi juga membuat sistem kesehatan lumpuh total. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dengan sigap meminta bantuan kepada TNI, dan Polri terjunkan 300 dokter selama tiga bulan ke Aceh, Sumut, dan Sumbar.
“Kita butuh tangan-tangan terlatih secepatnya, karena dokter lokal banyak yang jadi korban,” ujarnya tegas di rapat darurat kemarin tanggal 7 Desember 2025.​ Sumber; kompas.com.
Prabowo Turun Tangan: Dokter Magang dan Spesialis Disuruh Gaspol!

Posko pengungsian dan puskesmas di pelosok Sumatera sekarang seperti pasar tanpa pedagang, kosong melompong tanpa tenaga medis. Bencana ini diklaim terdapat banyak dokter jadi korban, sementara infrastruktur rusak parah membuat sulit mengirim dokter dari luar daerah. Menkes mengungkapkan solusi pindah dokter biasa sangat berbelit-belit untuk mengurusnya. Yang bisa membantu dengan memobilisasi cepat tanggap itu adalah prajurit medis TNI-Polri yang siap tempur kapan aja.​
Presiden Prabowo Subianto tak mau main-main. Ia langsung menginstruksikan Kemen Kesehatan untuk mengerahkan dokter magang alias internship plus koasisten ke lapangan. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono berjanji akan mengeksekusi dengan cepat, lengkap dengan spesialis dari RS vertikal Kemenkes.
“Ini darurat nasional, kami akan kirim tim lengkap biar korban banjir tak tambah sengsara gara-gara sakit susulan,” tegasnya. Dengan keadaan setelah bencana ini maka akan banyak wabah penyakit yang akan menyerang. Seperti penyakit diare, penyakit kulit, hingga penyakit saluran pernapasan. ​
Helikopter Kemenhan Siaga, Cegah Wabah Jadi Momok Baru

Bukan cuma dokter, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin juga diminta untuk mengkoordinasi logistik. Empat helikopter Kemenhan sudah standby mengangkut obat-obatan dan tim medis ke tiga provinsi rawan bencana di Sumatera. Dengan menekankan tujuan antisipasi wabah pasca bencana di tengah lumpur, dan genangan air yang mana-mana, agar korban lebih cepat mendapat bantuan.


