Gen Alpha dan Tantangan Mental di Era Media Sosial: Kenali dan Cegah Dampaknya
Genews.co.id -Generasi Alpha adalah anak-anak yang lahir dari tahun 2010 hingga 2024. Mereka tumbuh dalam dunia digital yang penuh berbagai kemudahan sekaligus tantangan. Dengan paparan media sosial yang intens sejak usia dini, mereka rentan mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.
Dampak Media Sosial pada Kesehatan Mental Anak

Di era saat ini, media sosial bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga dunia utama bagi anak-anak untuk berinteraksi dan belajar. Akan tetapi, penggunaan yang berlebihan pada media sering menimbulkan masalah psikologis. Anak yang terlalu lama di media sosial rentan mengalami gangguan tidur, rasa rendah diri, dan perasaan cemas. Konten dengan penuh “kesempurnaan” di media sosial sering menjadi konflik sosial yang tidak sehat, generasi Alpha menjadi merasa kurang dan stres. Di sisi lain, cyberbullying semakin memperparah kondisi ini, membentuk tekanan mental yang berat dan isolasi sosial.
Psikolog mencatat bahwa Gen Alpha lebih rentan mengalami depresi dibandingkan generasi sebelumnya. Kelelahan emosional yang berasal dari tekanan digital dan ketidakmampuan mengelola stres pada usia muda. Hal ini membuat mereka menjadi lebih rentan terhadap gangguan mental. Interaksi digital yang tidak menyebar dengan baik, menambah pengalaman negatif seperti cyberbullying. Kasus cyberbullying ini dapat memperdalam rasa takut, sedih, dan putus asa pada anak-anak ini.
Peran Orang Tua dalam Mendeteksi dan Melaporkan Cyberbullying

Orang tua memegang peran penting dalam melindungi anak dari dampak buruk dunia maya. Deteksi dini dapat dilakukan dengan memperhatikan perubahan perilaku anak, seperti menjadi pendiam, mengalami gangguan tidur, atau menurunnya prestasi belajar. Memantau penggunaan media sosial anak dan membangun komunikasi terbuka membuat anak merasa aman untuk bercerita.
Menjadi orang tua harus lebih peka, harus lebih mengetahui faktor yang terdapat indikasi cyberbullying. Orang tua dapat mengumpulkan bukti (misalnya tangkapan layar), melaporkannya ke sekolah, platform media sosial, atau pihak yang berwenang jika perlu. Mendampingi secara emosional dan mencari bantuan profesional juga sangat penting agar anak pulih dari trauma.
Kesadaran dan tindakan nyata dari orang tua, sekolah, dan masyarakat sangat dibutuhkan. Agar anak-anak Gen Alpha dapat tumbuh dengan mental yang sehat di tengah derasnya arus digital. Melalui upaya bersinergi, risiko depresi dan kecemasan akibat media sosial dan cyberbullying dapat dicegah, memberi ruang bagi generasi masa depan untuk berkembang penuh potensi.


