Laba Telkom Turun 10,6% di Kuartal III 2025, Tetap Optimis
GeNews.co.id – Laba Telkom turun 2025, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melaporkan penurunan laba bersih sebesar 10,69% menjadi Rp 15,78 triliun hingga kuartal III 2025. Dibandingkan dengan Rp 17,64 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan konsolidasi perusahaan juga melemah 2,31% menjadi Rp 109,61 triliun, turun dari Rp 112,21 triliun pada kuartal III 2024.
Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh merosotnya pendapatan layanan telepon tetap yang anjlok dari Rp 5,24 triliun menjadi Rp 4,24 triliun. Selain itu, segmen data, internet, dan layanan teknologi informasi (IT services) juga mencatat penurunan dari Rp 70,55 triliun menjadi Rp 67,26 triliun. Kedua segmen ini selama ini menjadi kontributor utama pendapatan Telkom, sehingga penurunan di sektor tersebut cukup signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Kenaikan Beban dan Tantangan Ekonomi

Meski pendapatan melemah, beban operasional perusahaan justru meningkat. Beban operasi dan pemeliharaan naik menjadi Rp 30,28 triliun dari Rp 29,97 triliun. Sementara beban penyusutan dan amortisasi bertambah dari Rp 24,25 triliun menjadi Rp 25,06 triliun. Di sisi lain, beban interkoneksi juga meningkat dari Rp 5 triliun menjadi Rp 5,66 triliun.
Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, mengakui bahwa hasil Laba Telkom turun 2025 ini mencerminkan tantangan berat akibat kondisi ekonomi global yang masih tidak stabil. Namun, ia menegaskan bahwa Telkom tetap menunjukkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi di tengah tekanan tersebut. “Kami terus fokus pada efisiensi operasional dan transformasi digital untuk menjaga pertumbuhan jangka panjang,” ujarnya.
Pandangan Analis dan Prospek Ke Depan

Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, menilai bahwa penurunan kinerja Telkom lebih dipengaruhi oleh faktor makroekonomi global dan domestik. Bukan oleh fundamental bisnis jangka pendek. Ia menambahkan, stabilnya margin EBITDA di level 49,6% atau setara Rp 54,4 triliun menunjukkan bahwa Telkom masih mampu menjaga profitabilitas.
Perusahaan juga tetap optimis mempertahankan rasio pembagian dividen di kisaran 60%–90% dari laba bersih tahun buku 2025. Hingga akhir September 2025, total aset Telkom tercatat sebesar Rp 291,89 triliun, sedikit turun dari Rp 299,67 triliun di akhir 2024. Namun, kas dan setara kas meningkat menjadi Rp 31,55 triliun, naik dari Rp 24,54 triliun tahun sebelumnya.
Respons Laba Telkom Turun 2025 Di Pasar Saham

Publikasi laporan keuangan laba Telkom turun 2025 ini memicu reaksi negatif di pasar saham. Dengan harga saham TLKM sempat melemah lebih dari 3% pada pembukaan perdagangan Jumat, 31 Oktober 2025. Meski demikian, investor tetap menantikan strategi lanjutan Telkom untuk memperkuat bisnis digital dan jaringan broadband. Yang diharapkan menjadi pendorong utama pemulihan pendapatan di tahun-tahun mendatang.


