Harga Perak Melonjak Tajam Sepanjang Pekan
GeNews.co.id – Sepanjang pekan terakhir, harga perak mengalami fluktuasi tajam dengan lonjakan signifikan. Harga perak tersebut sempat menembus level tertinggi dalam beberapa tahun sebelum akhirnya terkoreksi. Pergerakan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Yaitu mulai dari kondisi makroekonomi global, sentimen investor, hingga situasi pasokan dan permintaan di pasar logam mulia.
Harga Perak Spot di Pasar Global US$50,27 per Troy Ounce.

Data menunjukkan, harga perak spot di pasar global sempat menembus batas psikologis US$54 per troy ounce pada pertengahan pekan. Capaian tersebut menjadi salah satu level tertinggi yang pernah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Menjelang akhir pekan, tepatnya pada Jumat (17/10/2025), harga perak tercatat sedikit melemah ke level US$51,85 per troy ounce. Meski mengalami koreksi, secara keseluruhan kinerjanya sepanjang pekan masih menunjukkan penguatan yang cukup kuat. Dibandingkan posisi Jumat sebelumnya (10/10/2025) yang berada di kisaran US$50,27 per troy ounce.
Di pasar dalam negeri, harga perak juga mengikuti arah pergerakan global. Nilai perak batangan murni di beberapa penjual lokal bahkan sempat menembus angka lebih dari Rp29.000 per gram.
Penyebab Melonjaknya Harga Perak

- Permintaan Industri yang Meningkat.
Perak memiliki peran penting di berbagai sektor industri. Terutama dalam pembuatan panel surya, kendaraan listrik, hingga perangkat elektronik. Meningkatnya aktivitas produksi di bidang-bidang tersebut membuat kebutuhan akan perak ikut melonjak. - Minat Investor yang Menguat.
Ketidakpastian ekonomi global membuat banyak investor beralih ke aset lindung nilai seperti emas dan perak. Lonjakan permintaan dari kalangan investor ini turut mendorong kenaikan harga perak. - Melemahnya Dolar AS.
Saat nilai dolar Amerika menurun, harga komoditas yang diperdagangkan menggunakan mata uang tersebut, termasuk perak. Dan cenderung meningkat karena menjadi lebih terjangkau bagi pembeli dari negara lain. - Dampak Kebijakan Moneter Global.
Kebijakan suku bunga rendah serta langkah pelonggaran moneter dari berbagai bank sentral besar membuat logam mulia semakin menarik sebagai instrumen pelindung nilai terhadap inflasi. - Terbatasnya Pasokan Global.
Produksi perak yang tidak mengalami peningkatan signifikan di negara-negara produsen utama seperti Meksiko dan Peru menyebabkan pasokan tidak mampu mengimbangi lonjakan permintaan di pasar.


