Banjir Aceh: Gubernur Muzakir Manaf Datangkan Relawan China untuk Lacak Ratusan Jenazah Hilang
Genews.co.id -Membayangkan lumpur setebal pinggang menutupi desa-desa di Aceh sudah terlihat sangat melelahkan. Apalagi sampai berhari-hari menggali lumpur dari sisa bencana banjir dan longsor untuk mencari warga. Lumpur-lumpur tersebut banyak menyembunyikan puluhan jenazah korban banjir bandang.
Di tengah keputusasaan itu, Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem mengambil langkah yang berani agar bisa membantu masyarakat Aceh untuk mencari mayat yang tertimbun. Ia langsung mendatangkan lima relawan spesialis dari China lengkap dengan alat pendeteksi canggih. Sumber: news.detik.com.
Kedatangan Tim Relawan Spesialis dari China

Mereka tiba tanggal 6 Desember lalu, dan langsung terjun ke medan paling neraka di Aceh Timur, Utara, dan Tamiang. Dengan Kedatangan lima relawan spesialis ini membawa harapan baru buat keluarga yang masih menanti.​ Tim dari China ini bukan seperti tim biasa, kelima relawan ini membawa teknologi pendeteksi jenazah di bawah tanah yang biasa dipakai pasca gempa atau longsor di negeri Tirai Bambu.
Alat pendeteksi itu bisa “mendengar” sinyal dari tubuh manusia di balik lumpur tebal, sesuatu yang manual tak mungkin dicapai. Mualem sendiri yang berinisiatif, setelah melihat pencarian lokal terhambat parah. Ini adalah bukti kolaborasi internasional yang nyata di saat darurat.​​
Medan Perang Lumpur: Desa Hilang, Ratusan Rumah Raib

Banjir bandang akhir-akhir ini sangat mengerikan, bencana ini menyapu bersih 350 rumah terhitung hanya di Desa Geudumbak saja. Jenazah banyak yang tertimbun, tim lokal sudah sangat kewalahan sampai menggali dengan tangan kosong. Relawan China langsung menempatkan di titik panas, untuk mempercepat evakuasi yang sebelumnya mandek.​
Janji Mualem: Tak Tinggalkan Satupun Jenazah
Gubernur Mualem ketemu tim China segera setelah mendarat, tekankan misi utama: pulangkan semua jenazah ke keluarga. Langkah ini tak cuma bantu teknis, tapi juga angkat semangat warga Aceh yang trauma. Di balik bencana, muncul solidaritas lintas negara yang bikin hati hangat.


