Empat Hari Jalan Kaki, Cara Wali Kota Sibolga Bertahan Hidup Usai Longsor

Genews.co.id -Dengan bayangan stuck di tengah gunung, longsor di mana-mana, dan cuma bisa andalkan kaki sendiri buat pulang. Itulah yang dialami Wali Kota Sibolga, Ahmad Syukri Nazri Penarik. Empat hari penuh, dia trekking sejauh 50 kilometer melewati ratusan titik longsor antara Sibolga dan Tarutung. Bencana banjir bandang akhir November lalu bikin jalur darat putus total, tapi pria tangguh ini membuktikan kalau semangat juang bisa mengalahkan alam yang ganas.​

Semuanya bermula Selasa, 25 November 2025. Sibolga diguyur hujan deras berhari-hari, banjir bandang campur longsor amuk di enam titik utama. Wali Kota Syukri lagi di Tarutung pas bencana meledak, pesan terakhirnya dari Sitahuis bilang dia terjebak banjir dan longsor. Tim SAR langsung gerak, tapi sinyal hilang, jalur putus dan semua panik mencari Walikota Syukri . Keluarga, bawahan, bahkan gubernur Sumut ikut deg-degan nunggu kabar.​

Awal Mula Hilang Kontak yang Bikin Panik

Empat hari tanpa kabar, semua sudah berpikir hal yang paling terburuk. Tapi Syukri? Dia tidak mau menunggu bantuan. Langsung ambil keputusan nekat mengandalkan  jalan kaki sendirian melawan lumpur tebal, batu besar, dan hujan yang sangat  deras. “Saya sehat kok, cuma capek,” ucapnya saat  akhirnya kontak lagi Jumat malam.​

Rutenya? Jalur Sibolga-Tarutung via Tapanuli Tengah, tanjakan curam di perbukitan. Ada sekitar 50 titik longsor besar, dari Sitahuis sampe perbatasan Sibolga. Jalan yang sangat sempit, tebing miring 45 derajat satu salah langkah saja  bisa ambruk. Syukri melewati enam longsor besar di Sibolga mulai dari Ampang Bolon, Teluk Bayur, sampe Pantai Tapian Nauli. Lereng curam plus hujan ekstrem bikin tanah longsor kayak air terjun lumpur.​

Rute Neraka: 50 Titik Longsor yang Bikin Gila

Tiap hari cuma maju sedikit-sedikit. Hari pertama, ia hanya menembus 10 km lewati longsor pertama di Sitahuis. Hari kedua, banjir pun menghalangi, ia memutar jalan melewati semak belukar. Saat Malam Syukri  tidur di gua darurat, dengan makan seadanya dari bekal minim. Hari ketiga dan keempat, longsor tambahan membuat jalur bertambah parah, ia pun harus memanjat batu, dan  menyebrangi sungai deras. Total 50 km itu bukan cuma jarak, Wali Kota Sibolga berperang dengan alam!​

Sampai Rumah, Kondisi Masih Prima Meski Compang-Camping

Akhirnya, Sabtu pagi Syukri terlihat di Sibolga. Dengan Badan yang  penuh lumpur, baju compang-camping, tetapi dengan senyum yang lebar dan berkata, “Alhamdulillah selamat!” Dokter pun mengecek kesehatannya, menurut dokter Syukri  sehat walafiat hanya  dehidrasi ringan dan lecet di kaki. Tim gabungan langsung memeluk hangat Wali Kota Syukri, gubernur Sumut pun memberikan selamat. Sekarang, fokusnya membantu warga, enam korban tewas, puluhan rumah roboh, dan jalur masih tertutup buat evakuasi.​

Wali Kota  Syukri langsung mengkoordinasi bantuan. “Kita buka jalur secepatnya, logistik harus masuk,” tegasnya. Cerita ini membuat warga Sibolga bangga, pemimpin yang tidak hanya bicara kosong, tetapi action di lapangan.​

Pelajaran Berharga dari Perjuangan Wali Kota Syukri

Kisah ini mengingatkan kita bahwa bencana bisa datang kapan aja, tapi ketangguhan manusia tidak terkalahkan. Syukri membuktikan, dengan doa, semangat, dan pantang menyerah, kita bisa lolos dari neraka longsor. Untuk Sibolga, ini jadi motivasi untuk bangkit bersama.