Fakta Ditemukannya Kerangka Dua Pemuda Hilang Saat Kerusuhan di Kwitang
GeNews.co.id – Polisi akhirnya mengungkap identitas dua kerangka manusia yang ditemukan di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat. Dari hasil pemeriksaan tim RS Polri Kramat Jati, diketahui bahwa kerangka tersebut adalah milik Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan. Dua pemuda yang dilaporkan hilang sejak aksi demonstrasi yang berakhir ricuh pada Agustus 2025.
Identifikasi dilakukan Menganalisis Tulang Tengkorak, Panggul, DNA, Serta Mencocokkan Struktur Gigi

Kepala Biro Lab Dokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry, mengatakan bahwa proses identifikasi dilakukan dengan menganalisis tulang tengkorak dan panggul, memeriksa DNA, serta mencocokkan struktur gigi dari kedua jenazah.
“Hasil uji DNA dan pemeriksaan gigi post mortem 0080 cocok dengan data Ante Mortem 002, sehingga dapat dipastikan identitasnya adalah Reno Syahputra Dewo, anak kandung dari Muhammad Yasin,” ujar Sumy di RS Polri Kramat Jati, sumber dari Kompas.com
Ia menjelaskan, identifikasi pada kerangka kedua dilakukan menggunakan data sekunder seperti kalung, kepala ikat pinggang, serta uji DNA pada tulang. “Dari hasil pemeriksaan, nomer post mortem 0081 cocok dengan ante mortem 001, sehingga dipastikan identitasnya adalah Muhammad Farhan,” ujarnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, mengatakan bahwa kedua korban sempat terlihat di sekitar Gedung ACC saat kerusuhan berlangsung. Menurutnya, saat itu anggota Brimob sedang bertahan dari serangan massa, termasuk provokasi yang muncul dari arah gedung tersebut.
Saat pertama Kali ditemukan, Keduanya Sudah Berupa Kerangka

Menurut Budi, mengapa gedung itu jadi sasaran? Karena ada provokasi yang membuat massa melampiaskan amarahnya hingga terjadi pembakaran. Ia menegaskan, Reno dan Farhan meninggal dunia karena terjebak dalam kebakaran di gedung itu, bukan karena mengalami kekerasan. Kedua kerangka itu ditemukan saling berdekatan di lantai dua gedung, dalam kondisi tertimpa puing-puing bangunan.
Budi menjelaskan bahwa Reno dan Farhan meninggal akibat kebakaran yang melanda Gedung ACC pada akhir Agustus 2025. “Mereka terjebak di dalam gedung saat kebakaran terjadi ketika aksi ricuh berlangsung, jadi ini bukanlah korban pembunuhan,” ujarnya, sumber dari kompas.com
“Itu terlihat saat olah TKP, ada beberapa bukti yang menunjukkan kalau jenazah memang berada di lokasi tersebut. Entah tertimpa puing saat gedung runtuh, atau posisi itu sudah begitu sejak awal kejadian,” jelas Budi. Komnas HAM menyampaikan bahwa setelah ditemukannya Reno dan Farhan, total korban meninggal dalam kerusuhan yang terjadi pada Agustus 2025 bertambah menjadi 11 orang.


