×

Pengakuan Mengejutkan Deni, MUA Viral ‘Dea Lipa’ Lombok

GeNews.co.id – Akhir-akhir ini publik dikejutkan oleh berita yang beredar di media sosial. MUA Dea Lipa yang sekarang viral dengan julukan sebagai “Sister Hong Lombok.” Julukan tersebut membuat publik bertanya tanya siapakah dia yang berpenampilan menarik dengan hijab yang membuat ia terlihat sangat anggun menjadi wanita.

MUA Dea Lipa sebenarnya bernama Deni Apriadi Rahman. Tuduhan bahwa Deni adalah Sister Hong Lombok dan ia banyak menipu orang dengan penampilannya telah dibantahnya. Dan juga terbongkarnya identitas Deni setelah ada akun media sosial yang mengklaim bahwa Dea Lipa sebenarnya adalah Deni. Hal Ini lantas menjadi buah bibir warganet dan masyarakat yang ramai dibicarakan.

Hidup sebagai Penyintas dan MUA Berbakat

Deni Apriadi Rahman, pria asal Lombok Tengah yang dikenal sebagai makeup artist (MUA) dengan julukan Dea Lipa, akhirnya mengungkap jati dirinya. Sejak kecil, Deni hidup dengan disabilitas pendengaran dan mengalami tekanan berat setelah sebuah kecelakaan saat usia 10 tahun.

Ia tumbuh dalam keterbatasan, dibesarkan neneknya, dan hanya menamatkan sekolah dasar karena kondisi keluarga yang sulit. Meski begitu, Deni belajar tata rias secara otodidak melalui internet dan berhasil bekerja sebagai MUA pengantin, yang memberinya kesempatan mandiri dan kebanggaan. Melalui pekerjaan ini, Deni merasa mampu berdiri di atas kaki sendiri dan percaya diri dengan kemampuannya.

Tuduhan dan Tekanan Mental yang Berat

Beberapa hari terakhir, identitas asli Deni yang memakai hijab viral dan mendapat sorotan tajam. Akun-akun media sosial menyebarkan foto dan komentar negatif yang menyakitkan hati Deni dan keluarganya. Ia ditekan dengan tuduhan yang tak benar, termasuk penistaan agama dan narasi fitnah lainnya.

Deni membantah semua tuduhan tersebut dan menjelaskan bahwa penggunaan hijab adalah simbol kecantikan dan kehormatan bagi perempuan muslimah yang ia kagumi, bukan niat menipu atau melecehkan. Tekanan mental yang luar biasa membuat Deni sampai kehilangan kendali emosinya, bahkan terbesit pikiran berbahaya. Keluarga pun akhirnya meminta maaf kepada publik atas kegaduhan ini dan mendukung Deni untuk melanjutkan hidupnya dengan damai.