Bank Indonesia Borong SBN Rp289,9 Triliun dan Turunkan SRBI untuk Dongkrak Likuiditas
Genews.co.id -Bank Indonesia (BI) melakukan langkah strategi dengan membeli Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp289,9 triliun hingga pertengahan November 2025. Selain itu, BI juga menurunkan posisi Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) untuk meningkatkan ketersediaan likuiditas di pasar keuangan. Kebijakan ini menjadi bagian dari sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah tekanan global.
Pembelian SBN dan Debt Switching

Sebagian besar pembelian SBN oleh BI berasal dari program debt switching bersama pemerintah senilai Rp212,6 triliun. Debt switching ini berupa penggantian surat utang lama dengan surat utang baru berdurasi lebih panjang sehingga membantu pengelolaan utang negara.
Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan bahwa pembelian dilakukan secara transparan, terukur, dan sesuai mekanisme pasar agar dapat mendukung stabilitas perekonomian secara berkelanjutan. Perry Wijoyo menjelaskan dari total SBN, Porsi terbesar senilai Rp 212,60 triliun berasal dari program pengalihan hutang (debt switching) dengan pemerintah. Sumber;kontan.co.id.
Penurunan SRBI dan Dukung Ekspansi Likuiditas

Dalam konferensi pers Pengumunan Rapat Dewan Gubernur (RDG) November 2025. Yang dilakukan secara daring online pada hari rabu 19 November 2025. Perry mengungkapkan bahwa “Bank Indonesia membeli SBN adalah sebagai bentuk sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal”.
BI secara bertahap mengurangi volume SRBI dari Rp916,97 triliun di awal tahun menjadi Rp699,30 triliun pada pertengahan November 2025. Penurunan ini merupakan bagian dari kebijakan ekspansi likuiditas rupiah yang bertujuan meningkatkan pasokan uang di pasar keuangan agar kredit dapat tumbuh lebih optimal. Meski demikian, penerbitan SRBI tetap dilakukan sebagai alat operasi moneter yang diperlukan.
BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 mencapai kisaran 4,7% hingga 5,5%, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya. Nilai tukar rupiah pada pertengahan November 2025 tercatat stabil di Rp16.735 per dolar AS, meski mengalami tekanan global. BI berkomitmen menjaga stabilitas ini melalui intervensi pasar spot dan pembelian SBN sebagai bentuk dukungan likuiditas yang seimbang dan berkelanjutan. Sumber; CNBCindonesia.com.


