Tega, Anak Sendiri di Mesuji disiks* dan dirantai Orang Tua
Genews.co.id Warga di kawasan Pemukiman Karya Tani Register 45, Jalan Lintas Timur Brabasan, Kecamatan Mesuji Timur, Lampung, digemparkan oleh penemuan seorang anak perempuan yang menjadi korban dugaan kekerasan dari ibu kandung dan ayah tirinya. Bocah berinisial SN itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan kaki terikat rantai di dalam rumah yang terkunci rapat dari luar.
Peristiwa tersebut terungkap setelah warga sekitar mendengar tangisan SN yang terus-menerus dari dalam rumah. Karena merasa curiga, beberapa warga mengintip melalui jendela dan terkejut melihat kaki kanan anak itu terbelenggu rantai yang dipaku ke tiang rumah.
Kesaksian dari Warga yang Menolong

Menurut penuturan warga, SN sering kali ditinggalkan sendirian oleh ibunya, Emi (32), dan ayah tirinya, Teguh (35). Keduanya diketahui pergi bekerja sejak dini hari sekitar pukul 04.00 WIB dan baru kembali pada sore hingga malam hari sambil membawa anak bungsu mereka yang masih berusia dua tahun. Selama ditinggal, SN hanya diberi segelas kopi tanpa makanan.
Tangisan pilu SN membuat warga tak sanggup menahan emosi. Mereka akhirnya mendobrak pintu dan berusaha melepaskan rantai yang menjerat kakinya. Proses itu berjalan sulit karena rantai dipaku kuat ke tiang kayu. Setelah beberapa kali dihantam menggunakan palu, rantai berhasil dilepaskan, dan SN segera dievakuasi dalam keadaan lemah serta berjalan pincang.
Seorang tokoh masyarakat setempat mengecam keras tindakan orang tua tersebut.
“Anak sekecil itu diperlakukan seperti tahanan, sungguh tidak bisa diterima,” ujarnya dengan nada marah.
Alasan Orang Tua Merantainya

Saat didatangi warga, pasangan suami istri itu mengaku sengaja merantai anak mereka karena dianggap nakal. Namun, pengakuan SN justru berbeda. Kepada warga, ia mengaku kerap dipukul, dijambak, dan bahkan kepalanya pernah dibenamkan ke air oleh ayah tirinya.
Warga juga menuturkan, pasangan itu dikenal tertutup dan jarang bergaul dengan tetangga. Mereka bahkan belum pernah melapor ke perangkat desa sejak menempati rumah tersebut sekitar tiga bulan terakhir.
Usai kejadian, warga melaporkan peristiwa ini kepada pihak kepolisian dan membawa SN ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan medis. Saat ini, Emi dan Teguh telah diamankan di kantor polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Sementara itu, kondisi fisik dan mental SN masih dalam pemantauan tenaga medis dan perhatian warga sekitar.
Masyarakat berharap aparat penegak hukum memberikan hukuman setimpal kepada pelaku agar kasus serupa tidak kembali terjadi di wilayah mereka.


