677 Orang Kabur Usai Militer Serbu Pusat Penipuan Online di Myanmar
Genews.co.id -“Pada Kamis pagi, 677 orang kabur dari pusat penipuan KK Park di Myanmar dengan menyeberangi Sungai Moei menuju Thailand,” ujar Sawanit Suriyakul Na Ayutthaya, Wakil Gubernur Provinsi Tak di perbatasan Myanmar.
Sebagaimana dilansir kantor berita AFP, lebih dari 600 orang berhasil melarikan diri dari salah satu pusat penipuan online terbesar di Myanmar. Mereka menyeberang ke Thailand setelah militer Myanmar melakukan serangan terhadap kompleks itu. Informasi ini dilaporkan oleh DetikNews pada Kamis (23/10/2025).
Lokasi para penipu internet menjalankan skema penipuan asmara dan bisnis

Kompleks besar ini digunakan para penipu online untuk menjalankan berbagai modus penipuan, baik dalam hal asmara maupun bisnis. Lokasi tersebut tumbuh dengan cepat di sepanjang perbatasan Myanmar. Setelah militer melakukan penggerebekan, lebih dari 600 orang berhasil meloloskan diri dan menyeberang ke Thailand.
Otoritas Thailand saat ini tengah memberikan bantuan kemanusiaan sekaligus menelusuri status hukum para pengungsi, termasuk sekitar 20 warga negara Indonesia. Kompleks KK Park sendiri merupakan bagian dari jaringan penipuan yang memanfaatkan kekacauan setelah kudeta Myanmar pada 2021.
Tidak hanya Menjadi Korban Tetapi Menjadi Pelaku Penipuan Lintas Negara

Kantor Pemerintah Provinsi Tak melaporkan bahwa kelompok yang menyeberang terdiri dari warga asing, baik laki-laki maupun perempuan, dari berbagai negara. Diperkirakan masih akan ada lebih banyak orang yang melintasi perbatasan. Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yangon memastikan sekitar 20 warga Indonesia berhasil menyeberangi Sungai Moei hingga Rabu malam.
Di kompleks KK Park dan tempat sejenis, ribuan orang direkrut, sebagian dengan paksaan. Mereka dipaksa untuk terlibat dalam skema penipuan asmara dan bisnis yang bernilai miliaran dolar. Seorang pengemudi lokal yang memilih tetap anonim mengatakan, “Beberapa pekerja memang diperdagangkan secara paksa. Namun banyak juga yang bergabung secara sukarela karena tergoda oleh penghasilan besar dari industri gelap ini.”
Pembangunan kompleks seperti ini terus berjalan. Dan kini banyak yang sudah dilengkapi dengan layanan internet Starlink milik Elon Musk untuk memperkuat jaringan penipuan itu.Walaupun militer Myanmar mengambil tindakan, langkah tersebut lebih banyak dianggap sebagai simbol untuk mengurangi tekanan dari China. Warga negara China tidak hanya menjadi korban, tetapi juga pelaku dalam penipuan lintas negara ini.
Berdasarkan laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, industri penipuan antarnegara di Asia Tenggara mencapai nilai sekitar US$37 miliar atau sekitar Rp600 triliun pada tahun 2023. Angka sebenarnya diperkirakan jauh lebih besar dari itu mengingat besarnya skala operasi dan kerugian yang terjadi.


