Rusia Resmi Tetapkan LGBT Sebagai Kelompok Ekstr*mis
GeNews.co.id – Mahkamah Agung Rusia tetapkan LGBT ekstrimis secara resmi memutuskan bahwa gerakan LGBT internasional diklasifikasikan sebagai organisasi ekstremis dan terorisme. Keputusan ini diumumkan pada akhir November 2023 dan diberlakukan sejak awal 2024.
Dengan langkah maka Rusia menetapkan LGBT sebagai ekstr*mis dan ter*risme, pemerintah memperluas aturan yang sebelumnya hanya membatasi “propaganda LGBT” menjadi pelarangan total terhadap aktivitas dan simbol yang berkaitan dengan komunitas tersebut. Menurut laporan DW News (30 November 2023), keputusan ini memberi dasar hukum bagi aparat untuk “menangkap siapa pun yang dianggap mempromosikan nilai-nilai LGBT.”
Penegakan Hukum dan Dampak Langsung

Sejak Rusia tetapkan LGBT ekstremis, polisi dan dinas keamanan mulai melakukan penggeledahan serta penangkapan terhadap aktivis dan warga yang dianggap mendukung hak-hak LGBT. Human Rights Watch mencatat setidaknya 20 orang telah didakwa. Berdasarkan undang-undang ekstremisme sepanjang 2024 hingga pertengahan 2025.
Hukuman bagi pelaku yang dianggap terlibat bisa mencapai sepuluh tahun penjara. Reuters (19 Mei 2025) juga melaporkan bahwa beberapa perusahaan asing. Termasuk Apple, dikenai denda karena dianggap “menyebarkan propaganda LGBT” melalui konten digital mereka di Rusia.
Langkah Rusia mendapat kecaman luas dari berbagai organisasi internasional. Amnesty International menyebut kebijakan ini sebagai “serangan terang-terangan terhadap kebebasan berekspresi dan keberagaman.” Sementara itu, Human Rights Watch menyatakan keputusan tersebut “tidak hanya diskriminatif, tetapi juga berpotensi digunakan untuk membenarkan penganiayaan sistematis terhadap komunitas LGBT di Rusia.”
Dampak Sosial dan Ketakutan Warga

Sejak kebijakan Rusia diberlakukan, banyak anggota komunitas LGBT terpaksa menyembunyikan identitas mereka. Simbol pelangi dihapus dari ruang publik, acara komunitas dibatalkan, dan banyak aktivis memilih meninggalkan Rusia. Beberapa pengguna media sosial dilaporkan ditangkap hanya karena mengunggah dukungan terhadap hak-hak LGBT.
Kebijakan Rusia tetapkan LGBT ekstremis menandai era baru pembatasan kebebasan sipil di Rusia. Langkah ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan pemerhati HAM internasional. Karena dapat membuka jalan bagi represi yang lebih luas terhadap kelompok minoritas dan pihak oposisi politik di masa depan.


