Waspada! Potensi Megathrust Di Lampung Jadi Sorotan
GeNews.co.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan masyarakat akan potensi gempa besar akibat aktivitas megathrust di Lampung dan sekitarnya. Daerah ini disebut sebagai salah satu segmen dari zona subduksi di barat daya Sumatera yang berpotensi memicu gempa kuat jika terjadi pergeseran lempeng secara signifikan.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa zona megathrust di sekitar Selat Sunda hingga perairan barat Lampung merupakan area yang memiliki tingkat aktivitas seismik tinggi. “Hasil monitoring kami menunjukkan adanya akumulasi energi di segmen tersebut. Namun hingga kini belum ada tanda pasti kapan energi itu akan dilepaskan,” ujarnya.
Penjelasan Ilmiah Megathrust di Lampung dan Potensi Dampaknya

Zona megathrust merupakan pertemuan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang bergerak saling menekan. Dalam proses ini, tekanan yang terus meningkat bisa dilepaskan secara tiba-tiba dalam bentuk gempa besar. Menurut hasil pemodelan BMKG, skala gempa dapat mencapai magnitudo di atas 8,0. Berpotensi menimbulkan tsunami jika terjadi di bawah laut.
Beberapa wilayah yang masuk dalam zona risiko tinggi meliputi Pesisir Barat Lampung, Tanggamus, Krui, hingga pesisir selatan Bengkulu. Meskipun demikian, BMKG menegaskan bahwa potensi tersebut bukan berarti akan terjadi dalam waktu dekat. Melainkan bentuk peringatan dini untuk kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah daerah.
Langkah Mitigasi dan Kesiapan Daerah

Pemerintah Provinsi Lampung bersama BPBD telah menyiapkan rencana mitigasi bencana melalui simulasi evakuasi tsunami megathrust di Lampung, sosialisasi jalur evakuasi, serta pembangunan early warning system di sejumlah titik pesisir. Program ini juga melibatkan sekolah, aparat desa, dan relawan bencana agar masyarakat tahu langkah yang harus dilakukan ketika terjadi gempa besar.
BMKG juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah panik dan termakan isu hoax terkait prediksi waktu terjadinya gempa. “Yang terpenting adalah kesiapsiagaan, bukan ketakutan. Tidak ada teknologi di dunia yang bisa memprediksi kapan gempa terjadi,” tegas Daryono.
Kesadaran dan Edukasi Publik
Pakar kebencanaan dari Universitas Lampung menilai bahwa edukasi publik menjadi kunci dalam menghadapi potensi bencana besar seperti megathrust di Lampung. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat dapat bertindak cepat dan tepat ketika bencana terjadi. Kewaspadaan ini diharapkan tidak berubah menjadi kepanikan, melainkan menjadi motivasi untuk memperkuat kesiapsiagaan dan mitigasi di seluruh wilayah pesisir Lampung.


