×

Rupiah Digital BI: Transformasi Sistem Pembayaran Nasional

GeNews.co.id – Bank Indonesia (BI) berencana meluncurkan instrumen keuangan baru bernama Rupiah Digital. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyebut Rupiah Digital ini mirip dengan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), tapi dalam bentuk digital. Rencana tersebut disampaikan Perry saat memberi sambutan di acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia & Indonesia Fintech Summit and Expo (FEKDI & IFSE) 2025 yang digelar di Jakarta.

Konsep dan Tahapan Pengembangan Rupiah Digital Hingga 2030

“Rupiah Digital akan terus kita kembangkan. Kalau sekarang ada Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), nantinya akan ada versi digitalnya, yaitu Rupiah Digital Bank Indonesia yang didukung oleh surat berharga negara (SBN). Ini bisa dibilang sebagai versi stablecoin resmi milik Indonesia,” ujar Perry, sumber dari bisnis.com

Akan tetapi sampai saat ini , Perry belum menjelaskan lebih detail mengenai konsep Rupiah Digital tersebut. Ia hanya menegaskan bahwa BI akan fokus memperluas layanan pembayaran digital, memperkuat ekosistem, memperbaiki struktur industri, serta menjaga stabilitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan Rupiah Digital ke depan.

Terlihat dari dokumen Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030, Rupiah Digital dijelaskan sebagai surat berharga atau sekuritas yang diterbitkan dan/atau diperdagangkan dalam ekosistem berbasis distributed ledger technology (DLT) atau teknologi buku besar terdistribusi.

Dukungan BI untuk Ekosistem Pembayaran Digital dan Infrastruktur Keuangan

Dalam rencana pengembangannya, Rupiah Digital akan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2030. Pada tahap awal, yaitu periode 2025–2026. Fokus uji coba akan diarahkan pada penerbitan, transfer, penarikan, serta pengelolaan sekuritas digital di dalam sistem ledger sekuritas.

Di tahapan yang ke dua yaitu tahun 2027–2028. Uji coba akan diperluas ke penggunaan Rupiah Digital untuk operasi moneter dan aktivitas di pasar keuangan. Lalu di tahap ketiga, periode 2029–2030. Fokus pengembangannya akan beralih pada penerapan fitur seperti programmability, composability, dan tokenisasi guna mendukung pendalaman pasar keuangan.

Anda Mungkin Telah Melewatkannya