×

Mengenang Gunawan Paggaru: Pemimpin Visioner dan Ikon Perfilman Indonesia

Genews.co.id -Berita duka kini menyelimuti dunia perfilman Indonesia. Gunawan Paggaru, Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia (BPI) untuk masa jabatan 2022–2026. Gunawan Paggaru meninggal dunia pada 14 Oktober 2025 dalam usia 63 tahun. Kabar ini disampaikan resmi melalui akun Instagram BPI @badan_perfilman_indonesia dengan mengunggah ucapan belasungkawa lewat Instagram Story.

Menurut Evry Joe, Humas Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), Gunawan dikenal sebagai sosok yang telah berkecimpung di dunia perfilman sejak era 1980-an. Karirnya dimulai sebagai penulis skenario untuk kelompok Kerja Film Teater Populer pada 1984, kemudian dipercaya menjadi penyunting film oleh sutradara legendaris Teguh Karya.

Karir dan Karya Gunawan Paggaru dalam Perfilman Nasional

Pada 1990, Gunawan mendirikan rumah produksi Kino Lima yang menghasilkan film-film bermutu. Seperti film Potret (1993) yang meraih 13 nominasi di Festival Film Indonesia (FFI). Film dokumenter perdananya, Pacu Jalur (1992), juga masuk nominasi di FFI. Selain itu, Gunawan pernah dinominasikan sebagai Perancang Poster Terbaik pada FFI 1993. Dan Penyunting Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) tahun 1998.

Sepanjang karirnya, Gunawan menyutradarai empat film layar lebar, yaitu IsuSyahadat CintaMata Pena Mata Hati Raja Ali Haji, dan Danum Penjaga Mata Air. Ia juga terlibat dalam produksi ratusan judul serial televisi.

Antara 2002 dan 2007, Gunawan menjabat sebagai Direktur Utama PT Kalibrasi Gambar Hidup. Ia juga aktif sebagai penyusun Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang perfilman dan menjadi salah satu penulis buku 99 Peluang Karir dalam Produksi Film.

Selain memimpin BPI, Gunawan juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Karyawan Film dan Televisi Indonesia (KFT) pada periode 2019–2024.

Kehilangan Besar bagi Industri Perfilman dan Kenangan Putri Kedua

Putri kedua Gunawan, Shasa, mengenang kebersamaan mereka yang penuh makna. Ia bercerita bahwa hampir setiap kesempatan dihabiskan untuk mendampingi sang ayah dalam berbagai aktivitas kerja. “Kalau kami bersama, lebih sering mendampingi kerja daripada melakukan aktivitas keluarga biasa. Rasanya seperti menjadi asisten,” ujarnya. Mengenai kepergian ayahnya yang mendadak, Shasa mengungkapkan tidak ada tanda-tanda serius sebelumnya.

“Meninggal sekitar pukul 05.30 WIB pagi itu, namun sebelumnya tidak menunjukan gejala apapun. Bahkan Minggu malam masih mengikuti beberapa acara dan mengisi podcast, masih sangat aktif,” katanya. “Hanya semalam sempat mengeluh sakit perut, tapi setelah itu tidak ada keluhan lagi,” tambah Shasa. Gunawan Paggaru telah dimakamkan di TPU Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Senin siang.

Pria kelahiran 17 Juni 1962 ini aktif berkiprah di dunia seni sejak muda, berawal dari panggung teater pada 1980-an. Setelah belajar langsung dari para sineas senior, Gunawan membangun fondasi kuat untuk berkarya dan berkontribusi besar dalam dunia film.

Kepemimpinannya sebagai Ketua Umum BPI dan keterlibatannya di berbagai organisasi perfilman menunjukkan komitmen mendalam untuk mengembangkan profesionalisme dan kualitas pendidikan di bidang perfilman Indonesia. Kepergian Gunawan menyisakan duka dan kehilangan yang mendalam bagi semua yang pernah berkolaborasi dan mencintai perfilman Tanah Air.

Anda Mungkin Telah Melewatkannya